Kamis, 24 September 2015

TELEVISI

Waktu menjelang konferensi Asia Afrika tahun 1965, pemerintah ikut mempromosikan penggunaan televisi, tapi waktu itu masih yang hitam putih. Beberapa tahun kemudian baru keluar Televisi Warna. Untuk mengatasi biaya siaran yang tinggi diperkenankan televisi swasta dengan menarik iuran bulanan dan memakai decorder.

VHF / UHF. Gelombang penyiarannya  memakai chanel 2–13, 54–216 MHZ untuk VHF, dan  chanel 14-83, 470-890 MHZ untk UHF, TVRI mengunakan gelombang VHF karena jangkauannya lebih jauh, hingga dengan memasang beberap stasiun relay sudah dapat menjangkau, Palembang, Medan, Surabaya, hingga Makasar. Sedang swasta memakai gelombang UHF yang jangkauannya pendek hanya untuk dalam kota saja. Dengan bantuan satelit PALAPA penyiaran menjadi lebih merata keseluruh Indonesia. 

Pesawat penerimanya masih memakai televisi tabung, TV-ANALOG, Gambar yang kita lihat dilayar kaca itu, sebetulnya suatu gambar projeksi, layaknya suatu bioskop atau “IN FOCUS”, disorot dari belakangnya (Bagian  kondenya). Jumlah titik-titik pada gambar yang kita lihat itu sama dengan yang dipancarkan oleh studio pemancarnya, maka jenis pesawat ini disebut TV analog. Kalau kita buat TV yang layarnya lebih besar, jumlah titiknya tetap sama, hingga gambarnya lebih buram tidak tajam, layaknya gambar kecil diperbesar. Kalau kita beli TV 12 inch, gambarnya akan lebih tajam daripada TV 16 inch, sebaliknya akan lebih buram kalau 21 inch. Proses pembuatan titik warna pada gambar adanya di “konde” itu, dimana ada filter merah, kuning dan hijau untuk menghasilkan titik merah, kuning dan hijau dari gambar dilayar. Gambar itu harus proposional jaraknya kepermukaan tabung, maka permukaan tabungnya harus melengkung, supaya jarak titik gambar pada permukaan layar ke kondenya semua sama, baik ditengah maupun dipojok pinggir tabung. TV-ANALOG, tidak bisa ditawar harus berbentuk kubus yang memakan tempat, karena antara konde dan layar perlu jarak. TV-ANALOG jika dipakai lama, filternya memudar hingga gambarnya jadi aneh, kemerah-merahan, kekuning-kuningan atau kehijau-hijauan.

TV-PLASMA coba mengatasi kelemahan TV Analog, dengan menambah lapisan tambahan dilayar kacanya dan disi fosfor dan gas mulia  yang dapat berpendar (fluorescence) merah hijau dan biru. Dimulailah era TV layar datar dan ukuran besar. 

TV-LCD
LCD adalah suatu diode berbrntuk Kristal cair tidak berwarna, jika diberi listrik berubah fasenya menjadi hitam. Penemuan ini merubah era kalkulatur yang awalnya memakai LED, berpendar terang hijau atau  merah, tapi boros baterai-nya,beralih sampai sekarang memakai LCD yang berwarna hitam.   Sekarang tidak ada lagi kalkulator yang memakai LED.  Sebaliknya para ahli TV, menemukan bagaimana membuat LCD berwarna merah hijau dan biru.  Maka tercipta lah televisi memakai LCD dan layarnya dapat dibuat datar, dan ditemukannya cara mengkoreks (menambah )i titik-titik dari gambar secara elektronik. Maka populerlah televisi LCD.

TV-LED
LCD hanya mengandalkan perubahan fase dan tidak memancarkan sinar, maka gambar TV-nya lemah. Nonton dari samping sedikit sudah jelek. Jika siaran TV-LCD siarannya jelek dan dikoreksi supaya lebih tajam, tapi adakalanya gambarnya  seperti film kartun. Dengan ditemukannya LED berwarna biru terbuka lebarlah untuk TV-LED.Ditemukannya LED .biru baru belakangan, kombinasi warna merah, kuning dan biru menghasilkann warna putih yang terang. Tiap titik gambar memancarkan sinar tersendiri, hingga hasilnya seluruh gambar jadi lebih terang, ditambah lagi gambarnya sudah dikoreksi secara digital.  TV yang 70 inch atau lebih besar lagi sudah tidak menjadi soal.


Sekarang diperempatan jalan, digedung tinggi banyak terpampang TV besar menayangkan iklan, bahkan ditempat yang terang benderang (tidak seperti bioskop yang harus digelapkan ruangannya). Di dinding atas Mal Taman Anggrek, dan beberapa Mal lain, kalau malam terpampang TV raksasa.  Kalau siang tidak terlihat ada projector, yang terlihat hanya ada ram seperti kawat nyamuk berwarna hitam dimana TVnya?  Kemungkinan disetiap persilangan kawat tadi ada lampu LED–nya, hingga seperti TV yang tidak punya rumah, atau TV yang telanjang.

Drs.Tatang J. Iskandar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

新年快乐 HAPPY NEW YEAR Tahun anjing, 2569 imlek. Ini berarti, menurut perhitungan kalender bulan (imlek), hari ini sudah 2569 tahun sejak ...