POMPA AIR

Kalau bagian depan suatu motor diberi baling-baling serta rumahnya (kotaknya), maka jadilah sebuah pompa air. Jika diisi air (dipancing) maka air itu diputar dan dilempar keluar, dan  keluar melalui lubang outletnya diatas, sedang dibagian tengahnya menghisap air yang baru. Sangat sederhana. Persoalannya jika permukaan air yang dihisapnya lebih dari 10 meter air itu tidak dapat naik, air yang terhisap itu akan jatuh lagi sedang dibagian atasnya  terjadi hampa udara. Ini suatu hukum fisika dimana tinggi air dikali berat jenisnya merupakan berat dari air yang tak dapat melawan gravitasi. Bahkan bagian atasnya condong menjadi vacuum, atau hampa udara. Hal ini tidak dapat dilawan meski dengan menambah kekuatan motornya tetap tidak dapat. Sebaliknya untuk mendorong keatas berapa meter-pun, misalnya kelantai 2 atau 3,  tidak masalah tinggal mengatur besar kecil motornya saja.

Di daerah Dago atas atau Cieumbuluit  Bandung yang permukaan air tanahnya dalam, dibuat orang semacam sumur kecil sedalam 1-2 meter, pompanya diletakkan disitu, supaya  jarak permukaan air ke pompa kurang dari 10 meter, dan dari situ air dihisap pompa  lalu  didorong keatas dan dikirim ke rumah.

Kalau menghisap air, ditempat yang permukaan airnya dalam, tidak ada caranya lagi, kecuali akal-akalan seperti diatas, sedang kalau mendorong air tidak bermasalah, maka dibuat saja pompa yang kerjanya mendorong terus. Pompa tersebut dikenal dengan nama  JET-PUMP dimana 2 pipa ditanam kedalam tanah yang ujungnya digabung dalam satu alat yang berfungsi  sebagai  jet dari air tapi membelok menghadap keatas dan airnya kembali keatas, dismping itu, air yang dihisap oleh jet itu akan bergabung didorong keatas pula,  Jadi setiap siklus  air akan bertambah dan seterusnya  air akan terdorong keatas berapapun tingginya selama motornya cukup kuat. Prinsip kerja JET-PUMP ini sama seperti  pompa jet untuk vakum yang ada di-laboratoriuml klimia, suatu alat sederhana, disambung ke-kran air, dibagian tengahnya diperkecil hingga membentuk jet, menyembur dengan keras, dibiarkan airnya terbuang, tapi dibagian sampingnya ada cucuk yang menghisap udara, cukup kuat untuk menyaring dan keperluan vakum lainnya.

Masih dengan ide pompa yang mendorong, dibuatlah POMPA SUBMERSIBLE, dimana seluruh pompanya dicemplungkan kedalam air, prinsipnya lebih sederhana hanya mendorong dan mendorong saja. Yang menjadi masalah ialah pendinginan dari motornya. Kalau pompa air biasa motornya ada sirip-sirip pendingin yang selalu ditiup oleh kipas, untuk pompa submersible pendinginan hanya pada air, maka ini harus dijaga, juga seluruh komponen harus betul-betul  kedap air. Juga harus diperhitungkan kalau suatu waktu rusak harus dapat dicabut keluar. Biasanya pemasangan pompa submersible ini  cukup dalam sekitar 50 meter dari permukaan tanah.

Disamping pompa submersible diatas ada juga pompa submersible mini, yang biasa dipakai untuk sirkulasi air dari akuarium ikan hias, cukup praktis dan kuat.

Tatang J. Iskandar