Rabu, 26 Agustus 2015

OBAT TRADISIONAL / OBAT BARAT

Obat itu awalnya hanya suatu insting dan coba-coba. Dalam keadan sakit orang akan berusaha ingin sembuh dengan mencari sesuatu supaya dapat  sembuh.  Pengertian obat dikita sini, umumnya positif, jika diminum akan lebih sehat atau lebih kuat dsb. Kebalikannya dibarat, obat itu racun, lihat saja pada lambing farmasi yang merupakan cawan yang menampung bisa ular. Cerita yang paling tua ialah adanya akar tumbuh-tumbuhan yang menyerupai orang (Jin Som, Kolesom), meski beratus-ratus tahun khasiatnya antara nyata dan tidak, tetap dipercaya, dan baru belakangan oleh sarjana Jerman diteliti apa isinya dan komponen mana yang berkhasiat. Di Indonesia juga pengobatan dengan  akar-akar rimpang, banyak menyumbang dalam pengobatan, misalnya Temu-ireng, Temu-putih, Jahe, kunyit dll. Yang menjadi hambatan mengenai pengobatan Tradisional itu, dibuatnya rahasia dan hanya diturunkan ke-anak cucunya saja, dan tidak terbuka untuk penelitian. Yang repotnya lagi meski terbukti berkhasiat, jika diambilnya pada musim dan tempatnya yang lain hasilnya akan berbeda.

Obat yang tertua mungkin ASPIRIN, yang asalnya juga dari tumbuhan (Yang Liu, Willow tree) yang me-ngandung garam asetyl dari asam salisilat. Aspirin ini obat barat yang paling  berjasa sepanjang masa sampai saat ini,  kecuali mereka yang tak tahan lambungnya, hampir tak ada kerja  ikutan lainnya. Kerjanya selain dapat menurunkan panas ba-dan, sakit kepala dan dapat mengencerkan kekentalan darah untuk mencegah serangan jantung. Yang lebih istimewanya lagi dalam hal menurunkan panas badan, tidak akan turun panasnya dibawah panas badan normal meski minum obat dalam  dosis yang berlebihan.

EPHEDRIN  asalnya juga dari tumbuh-tumbuhan  Ephedra Sinensis ( Ma Huang ) yang kemudian dapat dibuat sintesis.  Ephedrin sangat menolong untuk yang sesak napas karena asthma.

Yang berjasa berikutnya ialah OPIUM atau CANDU. Dalam perang dunia banyak prajurit yang terluka atau perlu dioperasi, untuk mengurangi rasa sakit  dan penderitaan Candu lah obatnya. Sayangnya setelah sakitnya hilang dan tidak perlu pengobatan lagi, masih minta obatnya lagi, alias ketagihan. Zat utamanya Candu ialah Morphin, lalu ada Codein obat terbaik untuk batuk, juga ada Papaverin yang kerjanya hanya membuat otot polos yang kejang menjadi rileks dan ini tidak temasuk Narkotik. Yang paling kuat kecanduannya ialah Heroin, pembuatannya secara setengah sintesis menambahkan gugusan methyl pada morphin. Akibat dari Opium yang banyak negatifnya dimasyarakat ini, sebaiknya dihapus saja opium ini, termasuk tanamannya. Tapi dalam kedokteran masih ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dan dokter angkat tangan, untuk mengurangi penderitaan pasien terpaksa  diberikan jugalah opium ini.  

Dari hormon yang dihasilkan dari cortex anak ginjal, ada zat yang khasiatnya luar biasa. seakan obat dewa, karena khasiatnya langsung nyata dan cepat sekali. Golongan obat ini disebut golongan CORTICOSTEROID, khasiatnya terutama untuk anti-radang dan anti-alergi, disamping itu memberi  rasa nyaman dan sehat, menghilangkan demam, radang dan rasa nyeri, tapi sayangnya daya menangkis terhadap kuman juga jadi ikut menurun. Tadinya golongan obat ini dianggap sebagai obat yang menjanjikan. Penyelidikanpun dilakukan secara intensif, dimulai dari Cortison yang dosisnya 25 mg, lebih kuat lagi dan dosisnya cukup 4 mg saja, hinga dexamethason yang dosisnya cukup 0,75 mg saja. Setelah berjalan sekian tahun, terutama pemakai dalam jangka panjang, penyakit utamanya tidak sembuh hanya gejala penyakitnya saja yang hilang,  gejala ikutan makin nyata seperti udema (moonface) juga perasaan bingung, depresi dan susah tidur. Sekarang ini kalau keadaan terpaksa baru diberikan corticosteroid, bahkan untuk obat luar dipilih corticosteroid yang paling rendah seperti cortisone atau hydrocortison. Terkesan dengan kerjanya steroid ini orang mencari senyawa yang bukan steroid tapi kerjanya menyerupai.

Dari aneka macam obat itu, pemerintah dalam hal ini Badan POM, membuat kebijaksanaan:  Obat yang dari alami tanpa pembuktian ilmiah pun boleh tetap beredar asal ditandai kata dalam kurung “JAMU” pad sachet kemasannya dengan syarat  tidak ditambahkan bahan kimia apapun didalamnya. Jika disediakan dalam bentuk kapsul atau tablet tidak boleh lagi dalam bentuk aslinya yang dihaluskan, tapi dalam bentuk ekstaknya. Nomor reg.–nya diawali dengan huruf TR . Untuk Obat Barat dibagi dalam 3 golongan yang masing-masing diberi tanda sendiri. “OBAT BEBAS” jika obatnya cukup aman meski dikonsumsi berlebihan. diberi lingkaran hijau,nomor reg. diawali dengan DBL. “OBAT BEBAS TERBATAS” harus dicantumkan cara pakainya tertulis, diberi lingkaran biru, nomor reg. diawali dengan DTL, hanya dijual di apotik. “OBAT KERAS” harus ditandai dengan huruf “K” dalam  lingkaran, nomor reg. diawali dengan DKL dan dijual hanya dengan resep dokter.

Dalam hal pelaksanaan Badan POM cukup aktif melakukan sampling dari pasaran. Pabrik farmasi tidak ada lagi yang berani main-main dengan kadar kandungannya. Demikian juga dengan jamu yang katanya sangat manjur, disaksikan banyak orang, tapi  setelah diperiksa ternyata mengandung Dexamethason. Langsung saja ditarik dari peredaran.

Dibalik penggolongan diatas ada golongan lain: SUPLEMEN MAKANAN (HEALTH  FOOD) pengawasannya tidak terlalu ketat, iklannya juga boleh besar-besaran, asal saja jangan menyebut itu suatu obat. Nomor reg.-nya diawali dengan  SD kalau produk dalam negeri, atau SL kalau itu produksi diluar negeri. Kesempatan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh pabrik farmasi hingga omzetnya dapat melampaui omzet produk obatnya sendiri, hal ini juga dilakukan di Amerika yang FDA-nya untuk obat sangat ketat sekali, tapi untuk Health Food sangat longar.

Drs.Tatang J. Iskandar

1 komentar:

  1. Selamat pagi, Pak. Saya Novi, dari Sekolah Terpadu Pahoa. Saya berusaha menghubungi Bapak melalui email berkenaan dengan artikel Bapak untuk Studium 11. Kami bermaksud mengirim buku Studium sebagai tanda terbit. Mohon bantuan Bapak untuk membalas email kami ya pak. Terima kasih.

    BalasHapus

新年快乐 HAPPY NEW YEAR Tahun anjing, 2569 imlek. Ini berarti, menurut perhitungan kalender bulan (imlek), hari ini sudah 2569 tahun sejak ...